Sebenarnya sebagian isi dari artikel ini hanya repost saja dari artikel sebelumnya yang membahas pengalaman saya waktu mengikuti tes masuk di sebuah perusahaan. Namun tidak apalah siapa tahu ada yang membutuhkan.
Kita semua sudah mengetahui bahwa mencari pekerjaan kini ini sangatlah sulit. Banyak sekali pesaing dalam mencari pekerjaan. Bukan jaminan bahwa yang mempunyai gelar sarjana atau S1 akan bisa dengan gampang sanggup kerja. Dan jangankan yang masih sedang mencari kerja, yang sudah bekerja pun sangat sulit mempertahankan pekerjaannya semoga tidak termasuk dalam daftar "gelombang pemecatan" apabila perusahaannya sedang mengalami kondisi naik-turun.
Saya sendiri pernah mengalami betapa sulitnya proses mencari pekerjaan tersebut. Selama satu tahun saya menganggur dan berulang kali ikut tes masuk kerja namun selalu gagal. Entah berapa banyak surat lamaran kerja yang sudah saya kirim. Dan saya yakin niscaya banyak diantara anda yang mengalami hal tersebut ibarat saya.
Ada 2 kesimpulan dasar yang bisa saya tarik disini mengapa mencari kerja itu susah sekali.
- Kurangnya lahan pekerjaan
- SDM yang kurang berkualitas ( jikalau berdasarkan spesifikasi pekerja yang diinginkan perusahaan)
Untuk point 1 bergotong-royong bisa dipecahkan yaitu dengan kita membuat usaha sendiri alias berwira usaha. Namun kendalanya ialah kita butuh modal yang tidak sedikit. Selain itu diharapkan keahlian khusus, niat, serta usaha yang ekstra keras. Resikonya pun besar yaitu jikalau kita gagal, kita akan kehilangan semua modal yang telah kita keluarkan.
Untuk point 2, pemecahannya ialah anda harus menambah lagi skill anda. Apa maksudnya?
Sambil cangkrukan disini mari kita coba sharing pengalaman sambil berdiskusi..
Sambil cangkrukan disini mari kita coba sharing pengalaman sambil berdiskusi..
Anda niscaya sudah pernah mengalami bahwa mencari pekerjaan sesuai dengan jurusan kita ketika sekolah/kuliah sangat sulit sekali bukan? Bahkan kini pun banyak perusahaan yang menginginkan karyawannya mempunyai lebih dari satu kemampuan semoga bisa memudahkan administrasi perusahaan melaksanakan rotasi posisi karyawannya.
Nah dari sini apa anda sudah mendapat sebuah citra dari apa yang saya maksud?
Jika jurusan kuliah/sekolah anda ialah jurusan "khusus" semisal di bidang kedokteran atau mungkin pilot, permasalahan pada point 2 tidak akan menjadi masalah. Namun jikalau jurusan atau kemampuan yang anda miliki ialah bersifat "umum", maka anda wajib menambah kemampuan (skill) anda semoga bisa selamat di tengah persaingan yang kian ketat ini.
Kita ambil saja pola anda dulunya mengambil jurusan teknik mesin, maka anda harus menambahi skill anda di bidang komputer, design, bahasa Inggris, atau skill-skill lainnya. Tidak perlu anda mempelajarinya sampai menjadi ahli, cukup sekedar bisa saja. Anda bisa mempelajarinya seCaranya belajar sendiri atau mengambil kursus-kursus.
Wah berat dong? ya tentu saja berat, tapi jikalau anda ingin survive maka anda harus melakukannya.
Saat berada di dunia kerjapun anda harus tetap menambah skill anda. Contohnya ialah pengalaman saya sendiri. Jurusan saya kuliah dulu ialah 'Sastra Inggris'. Kebetulan saya bekerja pada perusahaan offset printing & packaging di bab PPIC (jangan tanya bagaimana bisa anak sastra Inggris bisa kecantol di bab PPIC).
Baca Juga : Masa Pengangguran Dan Mencari Pekerjaan
Di perusahaan tersebut ada yang namanya bab design, dan jikalau saya ada waktu luang saya mempelajari design dari teman-teman di bab tersebut. Setelah saya rasa cukup, saya kemudian mempelajari ihwal seluk-beluk komputer dari teman-teman bab IT. Waktu saya dipindah jadi admin gudang pun saya memanfaatkan dengan mencar ilmu mengemudikan forklift yang ada di gudang itu. Bahkan ketika saya ditunjuk jadi Sekretaris (sementara) untuk Dirut, saya gunakan kesempatan itu untuk mencar ilmu perihal export-import. Pokoknya jikalau ada hal gres di daerah itu niscaya akan saya embat dan pelajari.
Baca Juga : Masa Pengangguran Dan Mencari Pekerjaan
Di perusahaan tersebut ada yang namanya bab design, dan jikalau saya ada waktu luang saya mempelajari design dari teman-teman di bab tersebut. Setelah saya rasa cukup, saya kemudian mempelajari ihwal seluk-beluk komputer dari teman-teman bab IT. Waktu saya dipindah jadi admin gudang pun saya memanfaatkan dengan mencar ilmu mengemudikan forklift yang ada di gudang itu. Bahkan ketika saya ditunjuk jadi Sekretaris (sementara) untuk Dirut, saya gunakan kesempatan itu untuk mencar ilmu perihal export-import. Pokoknya jikalau ada hal gres di daerah itu niscaya akan saya embat dan pelajari.
Kini dengan berbekal ilmu komputer dan design yang saya sanggup itu, saya bisa membuka usaha saya sendiri yaitu mini warnet serta jasa pembuatan kartu seruan dan ucapan selamat. Juga kini saya dipindah ke bab IT di daerah saya bekerja.
Baca juga : Suka Duka Mendirikan Sinichi-net
Baca juga : Suka Duka Mendirikan Sinichi-net
Saya harap dari sharing singkat saya diatas, anda sudah akan mulai membuat perencanaan bagaimana menghadapi tantangan dunia kerja jaman kini ini.
Makara anda tidak perlu mengulang-ulang pertanyaan, mengapa cari kerja itu susah? mengapa lulusan S1 sulit sanggup kerja? Kenapa saya kok menganggur terus? atau pertanyaan-pertanyaan negatif lainnya yang sering bersliweran di otak.
Mari kita move on dengan mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya.
Makara anda tidak perlu mengulang-ulang pertanyaan, mengapa cari kerja itu susah? mengapa lulusan S1 sulit sanggup kerja? Kenapa saya kok menganggur terus? atau pertanyaan-pertanyaan negatif lainnya yang sering bersliweran di otak.
Mari kita move on dengan mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya.
Demikian artikel singkat ihwal Tips Menghadapi Dunia Kerja. Semoga bermanfaat.
#Sruput kopi
Wassalamu'alaikum
0 Response to "Tips Menghadapi Dunia Kerja"
Post a Comment