Assalamu'alaikum
Jika anda mencari dongeng yang saru-saru atau hal-hal yang tidak terlalu jauh dari udhel, lebih baik anda pribadi saja pindah blog lain.. kenapa? ya sebab anda tidak akan mendapat apa yang anda cari itu disini.. daripada sudah nggethu baca hingga habis dan lantas marah-marah dan mgomel tidak karuan di kolom komentar.
tapi sebelum itu jangan lupa klik tombol G+1 atau tombol like ya... plis.. semoga tidak sia-sia sampeyan sudah mampir kesini.
Sudah bukan diam-diam lagi bahwa yang namanya ABG (Anak Baru Gede) itu pastilah mempunyai rasa ingin tahu yang besar. ABG itu masih mempunyai anutan yang labil, emosional, merasa paling benar.. wis pokok'e senggol bacok..
Persis menyerupai dalam lagunya Bang Rhoma Irama..
tapi sebelum itu jangan lupa klik tombol G+1 atau tombol like ya... plis.. semoga tidak sia-sia sampeyan sudah mampir kesini.
Sudah bukan diam-diam lagi bahwa yang namanya ABG (Anak Baru Gede) itu pastilah mempunyai rasa ingin tahu yang besar. ABG itu masih mempunyai anutan yang labil, emosional, merasa paling benar.. wis pokok'e senggol bacok..
Persis menyerupai dalam lagunya Bang Rhoma Irama..
"Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau Keliru tak perduli
Darah muda ".. jreng.. jreng..
Darah muda ".. jreng.. jreng..
Ehmm kembali ke pokok permasalahan..
Beberapa waktu terakhir ini kebetulan saya mengetahui (mungkin lebih tepatnya melihat dan mendengar) beberapa hal perihal ABG yang benar-benar menciptakan saya mengelus dada (aseli yang saya elus itu dada saya sendiri)
Pernah saya mendengar percakapan beberapa ABG cewek. Keliru satu diantara mereka berkata bahwa orang tuanya harus membelikan ia laptop dengan spek core I5. Dia mengancam Jika tidak dibelikan, ia akan mogok sekolah dan minggat dari rumah. Dia juga melanjutkan sambil tertawa bahwa orang tuanya bakalan baiklah Jika ia sudah mengancam menyerupai itu.
Temannya kemudian bertanya, "koen nggak sakno wong tuwomu ta? regane kan larang?"(1)
Dia menjawab, "babahno"(2)
Terjemahan:
"kamu nggak kasihan orang tuamu? harganya kan mahal?"(1*)
"biarin"(2*)
Temannya kemudian bertanya, "koen nggak sakno wong tuwomu ta? regane kan larang?"(1)
Dia menjawab, "babahno"(2)
Terjemahan:
"kamu nggak kasihan orang tuamu? harganya kan mahal?"(1*)
"biarin"(2*)
Atau ada juga insiden gara-gara tidak diijinkan hangout dengan beberapa temannya, seorang ABG generasi micin mengumpat-umpat dan mengeluarkan sumpah serapah di sebuah jejaring sosial yang ditujukan kepada orang tuanya. Ironisnya, yang ngeklik tombol "Suka" dan menawarkan komentar pemberian kepada ia itu banyak sekali. Lha bila dipikir-pikir, ini hati nurani ABG dan teman-temannya itu pada kemana? hilang digondhol kucing apa ya... nggak tanggung-tanggung, yang ngasih tombol "suka" lebih dari 30-an orang. Ngenes bingits tho Jika udah gitu?
Terus terperinci saya kini sebagai orang bau tanah itu khawatir. Lha wong model pergaulan kini ini saja udah menyerupai itu, apalagi besok pas jaman belum dewasa saya sudah besar. Ditambah lagi belum dewasa kecil jaman kini banyak yang nggak taat dan takut sama larangan orang tua.. dasar kid jaman now
Jaman saya kecil dulu bila melaksanakan tindakan 'nakal', cukup dipelototin dan dibilang "ayo terusno....!!" gitu saja sudah takut setengah mati dan pribadi berhenti "nakal"..
Lha anak kini lain lagi, bila dipelototin ya balas melotot. Jika dibilang "Ayo terusno.. !!" ya bakalan diterusin aCaranya 'nakal'nya itu ..
jan rasane pengin mbalang bakiak.
Duh yo wislah, ntar dipikir lagi sehabis nyruput kopi, soalnya kepala ini udah cemut-cemut.
Jika ada dari teman-teman yang ingin menyebarkan solusi, pengalaman, saran, atau malah pengen curhat, silahkan corat-coret di kolom komentar.
Wassalamu'alaikum
Lha anak kini lain lagi, bila dipelototin ya balas melotot. Jika dibilang "Ayo terusno.. !!" ya bakalan diterusin aCaranya 'nakal'nya itu ..
jan rasane pengin mbalang bakiak.
Duh yo wislah, ntar dipikir lagi sehabis nyruput kopi, soalnya kepala ini udah cemut-cemut.
Jika ada dari teman-teman yang ingin menyebarkan solusi, pengalaman, saran, atau malah pengen curhat, silahkan corat-coret di kolom komentar.
Wassalamu'alaikum
0 Response to "Remaja Jaman Kini (Kid Jaman Now)"
Post a Comment